Minggu, 09 Oktober 2011
DI BAWAH TERANG SINAR BULAN
Jangkrik bersenandung malam
sinar bulan terang
membiaskan kegundahan
hati seorang anak Adam
matanya enggan terpejam
sementara jari jarinya
menari mencurahkan isi hati
luapkan gumpalan gumpalan
sanubari merangkai kata
dalam bait bait puisi
Anak Adam gundah
dalam senandung malam
jangkrik jangkrik
di bawah sinar terang bulan
ia tatap selimut bumi
renungkan segala kebesaranNya
mencatat segala dosanya
Lewat bait bait kata
ia teteskan air matanya
ia mencaci maki napsunya
ia kikis habis keangkuhannya
ia laknati kesombongannya
Lewat bait bait puisi
ia tuntaskan kemarahannya
ia lepaskan kemurkaannya
pada dirinya sendiri
yang tak pernah tahu diri
akan kemurahan Khaliknya
yang menabur rezeki
memberi kenikmatan
Di bawah terang sinar bulan
kegelapan hatinya berdoa akan kesucian
pada Sang Pemilik ia rangkaikan pujian
yang memberinya keindahan