Saat aku dengar namanya darimu.
Hatiku terasa teriris, lalu kau obati,
kau iris lagi, kau obati lagi.
Hingga akhirnya ia terbiasa dengan rasa sakit.
Sosokmu terlihat semu di mataaku
Tidak bisa akun lihat dengan mata telanjang
Hanya bisa tampak kosong di mataku
Begitu istimewa kau di mataku
Benih yang kau tanamkan kini telah tumbuh sayangku.
Kau sirami ia dengan perhatianmu.
Kau pupuk ia dengan cintamu.
Kini kau bisa memanen buah cintamu
Yang telah tumbuh dihatiku.
Kau bebas mengabilnya sesukamu
Tapi sisakan satu, agar dia bisa tumbuh lagi untuk kau petik.
