kurenangi bait-bait kehampaan,
di tengah tumpukan bahasa
yang makna tak kumengerti,
sekadar menghadirkan ilusi dirimu
tuk menemani kesibukanku.
kaukah tak tahu,
bahwa aku mencinta
untuk senantiasa merindukanmu,
ataukah aku tak tahu,
bahwa engkau merindu,
mengharap cintaku.
katakan gadisku!
jangan kau kulum senyum dalam rindu.
sepenggal kisah menanti,
kita ukir bersama.